Fotografer Harian Fajar, Tawakkal Basri saat membawakan materi foto jurnalistik di Rumah Independen AJI Makassar, Minggu (4/11/2018). |
FOTOGRAFER Harian Fajar, Tawakkal Basri mengatakan bahwa kejujuran adalah hal paling penting dalam mengambil foto jurnalistik.
Seringkali pewarta foto dihadapkan pada peristiwa yang menuntut kecepatan berpikir untuk kemudian segera menekan tombol kameranya. Disaat seperti ini pun sebenarnya seorang pewarta foto layaknya memiliki kebiasaan diam, melihat, berpikir dan beraksi.
"Jangan terburu melepaskan bidikan kamera," katanya saat membawa materi foto jurnalistik di rumah independen Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Minggu (4/11/2018).
Sebanyak enam peserta Sekolah Jurnalistik AJI Makassar (SEJAM) yang hadir dalam materi ini. Ada dari Universitas Negeri Makassar (UNM), Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin, dan Universitas Fajar.
Dalam materinya, Tawakkal Basri menjelaskan bahwa ada tujuh kategorisasi foto Jurnalistik. Ada spot, feature, olahraga, potrait, kehidupan sehari-hari atau celah kehidupan, kesenian, serta, ilmu pengetahuan dan teknologi.
Selain itu, dalam foto jurnalistik, harus memenuhi dua elemen. Headline, caption, by line, dan credit.
Headline merupakan suatu judul pendek di atas kata-kata yang menerangkan isi foto. Judul foto sebaiknya tidak lebih dari tiga kata. Di dalam flow meta data foto, kalimat yang terlalu panjang dapat menyebabkan tidak terbacanya kalimat tersebut dan lebih parah bisa membuat sistem menjadi error.
Sementara caption ialah kalimat atau kata-kata yang menjelaskan isi atau keterangan yang ada di dalam foto tersebut berkaitan 5W+1H. Tidak semua elemen di dalam visual foto dapat menjelaskan secara informatif seperti lokasi, kapan foto dibuat, siapa di dalam foto tersebut. Jadi penjelasan harus rinci dan detail dalam keterangan foto.
By line ialah pencipta atau yang mengambil gambar. Maka di dalam sebuah media cetak tertulis di bawah foto. Nama-nama wartawan foto atau pencipta wajib dituliskan sebagai bentuk penghargaan kepada penciptanya. Namun terkadang juga pencipta meminta untuk namanya tidak disebutkan demi melindunginya.
Kemudian credit ialah pemegang hak siar atau penerbitan yang menyiarkan foto jurnalistik tersebut. Sementara hak siar merupakan lembaga yang bertanggung jawab untuk menyiarkan foto berita tersebut ke publik.
Setelah materi, peserta ditugaskan hunting di Pasar Toddopuli. Kemudian hasilnya didiskusikan dan dikoreksi setiap kesalahannya.
***
DEMIKIAN catatan materi dari kelas AJI Makassar tentang jujur dalam mengambil gambar. Terimakasih sudah membaca sampai selesai. Silakan tinggalkan jejak di kolom komentar agar kita bisa saling kenal.
Salam,