Jurnalis Tribun Timur, Muhammad Ilham Arsyam saat menjelaskan cara menemukan ide berita di Redaksi LPM Profesi UNM di Jalan Mallengkeri Luar No 25 Makassar, Minggu 27 Januari 2019 - Foto: Wahyudin |
Menjadi jurnalis pemula, ada beberapa hal yang selalu menjadi kendala dalam menulis berita. Padahal membuat berita merupakan tujuan utama menjadi jurnalis.
"Selemah-lemahnya iman jurnalis itu yang meliput berita peristiwa," katanya saat menjelaskan materi IHT di Redaksi LPM Profesi UNM di Jalan Mallengkeri Luar No 25, Makassar 26 Januari 2019.
Satu hal yang biasanya menjadi kendala dalam memulai menentukan berita ialah idenya.
Jurnalis Tribun Timur, Muhammad Ilham Arsyam menyebutkan bahwa sedikitnya ada tiga poin dalam menemukan ide berita. Tiga poin tersebut ialah berita peristiwa, yang direncanakan atau by desain, dan follow up.
Berita peristiwa, kata Pria yang akrab disapa Ilo itu menjelaskan bahwa berita peristiwa merupakan berita yang tidak ada perencanaan sebelumnya. Berita itu ada hanya tiba-tiba.
Berita seperti ini menurutnya kurang bagus. Karena seremonial dan biasanya cepat basi.
Menurut mantan Pemimpin Umum LPM Profesi ini, berita yang paling bagus adalah yang telah direncanakan sebelumnya. Jenis berita seperti ini merupakan berita yang didesain ataupun telah dipikirkan sebelum terjun langsung meliput di lapangan.
"Yah kalau perbandingannya itu, kira-kira 80 persen by desain dan 20 atau 10 persen peristiwa," jelasnya.
Sementara untuk jenis berita follow up, merupakan berita yang telah terbit kemudian digali lebih dalam lagi. Karena kata dia, terkadang ada berita yang tidak selesai dalam sekali liputan, ataupun ada perkembangannya.
"Kalau ada berita belum tuntas, itu yang dikembangkan lagi. Di-running istilahnya." ujarnya.(*)