Tiada Hari Tanpa Kasih Sayang

Setiap 14 Februari, banyak merayakan hari kasih sayang katanya. Tapi bagi saya, kasih sayang itu harus diberikan kepada siapa saja dan kapan saja.

Setiap 14 Februari, sebagian orang merayakan hari Valentine atau hari kasih sayang katanya. Tapi bagi saya, kasih sayang itu harus diberikan kepada siapa saja dan kapan saja. Bukan hanya pada tanggal 14 Februari.

Beberapa orang, menurut pengamatan saya, mereka hanya sekadar merayakannya tanpa mengetahui sejarahnya. Bahkan ada yang mengambil kesempatan untuk berbuat maksiat di hari ini.

Padahal, jika menilik sejarah, seperti yang diulas tirto.id, di tahun 2016 lalu. Valentine merupakan nama seorang pendeta yang hidup di Roma pada abad ke-III. Ia hidup di kerajaan yang saat itu dipimpin oleh Kaisar Claudius yang terkenal kejam.

Valentine sangat membenci kaisar tersebut karena Claudius melarang adanya pernikahan agar para pria mau bergabung dengan militer dan tidak memikirkan keluarga.

Valentine menolak perintah kaisar dan tetap melaksanakan tugasnya sebagai pendeta, yaitu menikahkan para pasangan yang tengah jatuh cinta meskipun secara rahasia. Sampai pada suatu malam, ia tertangkap basah memberkati salah satu pasangan. Valentine tertangkap, dijebloskan ke dalam penjara dan divonis hukuman mati dengan dipenggal kepalanya pada tanggal 14 Februari.

Tanggal 14 Februari dirayakan sebagai Hari Santo Valentine sejak 498 SM. Hadiah yang identik diberikan saat hari Valentine adalah cokelat dan bunga.

Awal mula cokelat menjadi populer di Hari Valentine dimulai dari gagasan Richard Cadburry pada tahun 1868. Mawar merah adalah bunga favorit dari dewi Venus yaitu dewi cinta. Mawar merah ini melambangkan perasaan cinta yang kuat.

Seharusnya, tiada hari tanpa kasih sayang.

About the Author

Lulusan Jurusan Pendidikan Teknik Otomotif yang pernah menjadi guru honorer selama setahun di sekolah menengah kejuruan. Mulai tertarik menulis saat bergabung di lembaga pers mahasiswa. Bekal dari organisasi di kampus itulah mengantarnya ke media um…