Saling Melepas Rindu di Taman Unhas

Beberapa bulan ini saya sudah jarang buka aplikasi facebook. Bahkan aplikasinya sudah saya hapus dari android saya sekitar satu atau dua bulan lalu.

BEBERAPA bulan ini saya sudah jarang buka aplikasi facebook. Bahkan aplikasinya sudah saya hapus dari android saya sekitar satu atau dua bulan lalu. Banyaknya kabar hoaks serta cacian dan ujaran kebencian yang tersebar di dinding beranda facebook membuat saya menjadi malas beraktifitas di aplikasi buatan Mark Zuckerberg itu.

Saya hanya sesekali membuka facebook melalui google chrome android ataupun melalui laptop. Hanya mengecek pesan, pemberitahuan, serta membagikan foto terkadang. Itu karena sebagian besar teman lama saya masih aktif dan sering berkabar melalui facebook. Sekarang saya lebih senang dan lebih aktif menggunakan twitter. Mengapa? karena di twitter saya bisa unfollow akun yang tidak memberikan informasi yang bermanfaat.

Saat ingin istirahat, kemarin, Senin 27 Mei 2019, tak sengaja saya mengecek facebook melalui chrome di gawai cerdas Oppo A37. Tiga buah pesan dari sahabat lama pun menyambut. Namanya Stevi Rouna.

"Bebh saya di Makassar ini," kata gadis yang akrab disapa Stevi itu.

"Di mana di Makassar?" jawabku

"Di Paccerakang leh di dekat Daya. Dimananya tinggal?" tanyanya lagi.

"Wah lumayan jauh. Berapa hari di Makassar?" tanyaku balik.

"Satu minggu saja ini rencana," katanya.

"Lanjut lewat WA saja," tambahnya. Percakapan kemudian kami lanjut melalui aplikasi WhatsApp hingga larut malam. Tak lupa kami mengagendakan pertemuan sebelum ia kembali ke Palu.

Stevi merupakan salah satu teman waktu sekolah di SMK BK Palu. Saat itu, ia mengambil Jurusan Teknik Rekayasa dan Perangkat Lunak (TRPL) tetapi setelah lulus, ia putar haluan dan mengambil Diploma Tiga (D3) Keperawatan di Akper Kawatuna Palu.

Sekitar jam 1 siang, Selasa 28 Mei 2019, saya berangkat dari Redaksi LPM Profesi UNM tempat saya tinggal di ujung selatan Kota Makassar untuk bertemu dengannya di ujung utara Kota Makassar. Setelah dapat tempat tinggalnya, kami kemudian jalan-jalan ke Universitas Hasanuddin. Di taman kampus tertua di Indonesia Timur itulah kami bercerita banyak mengenang masa lalu dan saling melepas rindu.

Stevi merupakan salah satu sahabat yang lambat saya kenal di sekolah tetapi memiliki banyak kisah yang menarik untuk dikenang. Saya mulai akrab dengannya sewaktu kelas tiga.

Di detik-detik masa terakhir sekolah, saya baru mulai bergaul dengan siswa jurusan lain. Dari Jurusan TKJ, TRPL, Teknik Listrik, dan Teknik Bangunan. Sebelumnya hanya bergaul dengan teman-teman dari Jurusan Teknik Kendaraan Ringan dan sahabat yang dari Bali.

Hampir semua kenangan di akhir-akhir sekolah itu masih teringat dengan jelas dalam kepala. Beberapa tempat yang sering kami tempati nongkrong di siang dan malam hari ialah rumahnya Otan, Ana, Vany, dan terakhir Melki.

Setelah pengumuman kelulusan, kami kumpul di rumahnya Otan sebelum dan setelah konvoi di jalanan. Juga saat Vany berulang tahun, beragam acara makan-makan kami buat.

Dan pertemuan terakhir saat ulang tahun Melky, kami rombongan bersama geng ke rumahnya. setelah itu, kami kembali ke indekosnya Denis kumpul sebelum pulang ke rumah dan indekos masing-masing. Disitulah masa-masa terakhir pertemuan kami sebelum berpisah dan saya ke Makassar. Saat mencoba mengingat tanggalnya, waktu itu tepat tanggal 31 Mei 2015. Kurang tiga hari genap 4 tahun dengan pertemuan hari ini, Selasa 28 Mei 2019.

Stevi datang ke Makassar dengan tujuan ingin melanjutkan pendidikan Strata Satu (S1)-nya di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Mega Rezky Makassar. Sebelumnya dia telah lulus D3 Keperawatan di Palu.

About the Author

Lulusan Jurusan Pendidikan Teknik Otomotif yang pernah menjadi guru honorer selama setahun di sekolah menengah kejuruan. Mulai tertarik menulis saat bergabung di lembaga pers mahasiswa. Bekal dari organisasi di kampus itulah mengantarnya ke media um…