Great leader's have no ambition to lead.
PEMIMPIN hebat tidak memiliki ambisi untuk memimpin. Salah satu yang paling penting dalam memimpin ialah kepercayaan diri dan kepercayaan orang lain.
Lalu bagaimana kita bisa membangun kepercayaan orang lain terhadap diri kita? Kemarin saya mengikuti Peace and Leadership Class #2 di KITA Bhineka Tunggal Ika.
Materi yang dibawakan oleh kak Therry sangat menarik yaitu bedah rumus T=C+I+i-SI. Ini salah satu rahasia kepercayaan dalam kepemimpinan.
Sebagai orang awam dan baru belajar, tentu saya tidak mengerti dengan rumus itu. Semacam rumus matematikalah.
Menurut Kak Therry, materi tersebut ia dapatkan dari Anis Baswedan dalam sebuah seminar. Ia kemudian merefleksikan di kehidupannya dan mengajarkannya ke kami.
Makna kepemimpinan dengan rumus tersebut, T adalah trust (kepercayaan), C adalah competence (kompetensi), I adalah integrity (integeritas), i adalah intimacy (keintiman), dan SI adalah self interst (ketertarikan diri sendiri).
Seorang pemimpin, katanya, penting untung memiliki dan menguasai rumus tersebut agar mendapat kepercayaan yang tinggi dari pengikutnya atau orang lain. Competency merupakan hal yang mutlak untuk dimiliki.
Karena untuk memanajemen orang lain, atau membuat orang percaya bahwa kita mampu memimpin mereka adalah kompetensi yang kita miliki.
Kemudian yang kedua ialah Integrity. Bagaimana kewibawaan kita terhadap orang lain, kejujuran dalam segala hal, dan sebagainya.
Kemudian yang ketiga intimacy. Orang akan mudah percaya dengan kita jika kita memiliki hubungan keintiman atau keakraban.
Keakraban bisa muncul dengan adanya kedekatan atau persamaan suku, ras, agama, organisasi, latar belakang, pengalaman dan sebagainya.
Terakhir ialah Self Interst. Jika ketiga bagian tadi semakin tinggi maka tingkat kepercayaan orang lain pada diri kita juga akan semakin tinggi.
Namun berbeda dengan Self Interst. Tingkat kepercayaan orang lain akan semakin rendah jika kita memiliki Self Interst yang tinggi.
Self Interst dalam hal ini dimaknai sebagai ego atau tingkat ketulusan dan keikhlasan seseorang dalam memberi.
Jika dalam memimpin kita lebih sering mementingkan ego daripada kepentingan bersama, rasa percaya orang lain akan semakin berkurang.
Sehingga kesimpulannya, jika ingin mendapat kepercayaan orang lain, salah satu yang bisa dilakukan ialah dengan menggunakan rumus tersebut. Yang perlu ditingkatkan ialah competency, Integrity, intimacy. Kemudian meminimalisir self interst.
Satu hal yang membuat saya senang mengikuti Peace and Leadership Class di KITA Bhineka Tunggal Ika, ialah materi yang dibahas selalu dikaitkanvlangsung dengan pengalaman dan kehidupan sehari-hari.
Kemudian diskusi dan menceritakan pengalaman yang hampir mirip dan ini tentunya menambah wawasan saya pribadi.
Setidaknya ada gambaran tentang apa yang akan saya temui ke depan dan bagaimana cara melaluinya. Karena beberapa teman berdiskusi saya telah melalui pendidikan magister, ada yang sudah bekerja, dan ada juga yang sudah berkeluarga.
Kira-kira begitulah gambaran perjalanan hidup saya setelah sarjana. Lanjut S2, kemudian kerja, dan berkelurga.
Dari rumus Trust di atas, bagian yang paling banyak didiskusikan ialah self interst.
Sering kali, kita memiliki kompetensi yang baik dan berintegritas, tetapi hanya karena kepentingan pribadi yang tinggi, kepercayaan orang lain akan berkurang meskipun kita memiliki kedekatan.
Dari berbagai pengalaman, kepentingan pribadi selalu muncul ketika saya memiliki keinginan yang tinggi.
Ketika teman saya bisa memiliki barang mewah, keinginan saya pun sering muncul padahal itu bukan merupakan sebuah kebutuhan.
***
DEMIKIAN catatan kepemimpinan tentang Bedah Rumus T=C+I+i-SI: Rahasia Kepercayaan dalam Kepemimipinan. Terimakasih sudah membaca sampai selesai. Silahkan tinggalkan pesan di kolom komentar jika Anda punya saran, kritik, atau pertanyaan seputar topik pembahasan.
Salam,