Menyambut Tahun Baru 2024

Selamat datang tahun 2024. Tahun dimana dinamika politik Indonesia memanas. Kita akan memilih presiden dan wakil rakyat yang baru.

HARI ini saya bangun pagi. Seperti biasa. Meski agak telat bangun. Ibadah saat fajar mulai menyingsing. Lalu minum obat. Rebusan putri malu campur madu. Obat vertigo. Sakit pada kepala yang kadang terasa berat dan pusing.

Juga olahraga senam aerobik selama 15 menit hingga keringatan. Setelah kering, baru mandi. Menerapkan pola hidup sehat mulai beberapa hari belakangan.

Saat membuka ponsel, status malam tahun baru bertebaran di media sosial. Berbagai macam bentuknya. 

Mulai video singkat petasan yang menyemburkan api di langit, acara bakar-bakar ikan, ayam, dan banyak juga yang mengapload video singkat yang berisi foto-foto selama tahun 2023.

Saya sendiri hanya menyimak. Beberapa saya like. Komentar tidak. Hehe selama saya sakit, sangat jarang membuat status. Apalagi meng-upload foto dan video. 

Karena memang tidak ada aktivitas selama ini. Hanya tidur, bangun, makan, mandi, istirahat, dan berselancar di medsos. 

Haha malam tahun baru saya lalui seperti malam-malam biasa. Tidak ada yang istimewa.

Selain berbagai macam status teman-teman saya, ada juga yang menarik bagi saya. 

Berbeda dengan yang lain yang memasang foto jalan-jalan di tempat hiburan, pantai, gunung, dan sebagainya.

Seorang senior saya merefleksikan tahun 2023-nya tentang buku-buku yang telah dibacanya. Total ada 60 buku dengan berbagai macam genre. 

Ada berbahasa Indonesia dan lebih banyak berbahasa Inggris. Artinya dalam sebulan, ia melahap lima buku.

Dia memang orangnya pintar. Pernah jadi ketua lembaga di kampus. Pernah kuliah di luar negeri. Sehingga bahasa Inggrisnya sudah tidak diragukan lagi.

Selain senior saya itu, saya juga punya teman blogger. Sebenarnya saya tidak mengenal dia. Cuman saya suka baca tulisan-tulisan di blognya.

Dalam postingan terakhirnya di tahun 2023, ia juga mereview buku yang telah dibaca selama setahun itu. Ia memasang target 60 buku. 

Tapi ternyata lebih dari target tersebut. Selama 12 bulan, total buku yang dibacanya sampai 80.

Itu juga menurutku keren. Bisa begitu candunya dalam membaca buku. Begitu banyak ilmu yang didapatkan dari membaca buku.

Dan memang sih, wajar. Tag line dalam blognya adalah "membaca itu candu, menulis adalah terapi".

Saya juga selalu berhasrat untuk membaca buku. Karena untuk menjadi penulis, atau setidaknya agar mudah dalam menulis, juga harus banyak membaca.

Tapi hasrat untuk membaca buku selalu terkalahkan oleh media sosial. Haha selama ini, waktuku dalam setahun lebih banyak berselancar di media sosial.

Dalam setahun ini, buku yang saya baca hanya belasan. Tidak sampai 20-an. Jauh dari senior saya dan blogger yang saya sebutkan di atas.

Tahun ini, kembali saya beresolusi. Haha meski kadang hanya panas-panas tai ayam. Tapi setidaknya ada niat, usaha, dan tekad untuk lebih sering membaca dan menulis.

Saya juga punya teman. Aktif menulis. Dia menantang dirinya untuk menulis dengan cara ikut 30 hari bercerita di Instagram. 

Di situ dia menantang dirinya untuk menulis setiap hari selama 30 hari.

Saya juga ingin menantang diri saya untuk menulis setiap hari. Tapi masih kurang percaya diri menulis dan mempublikasikannya di media sosial. 

Tulisan saya masih amburadul. Kurang berisi. Hanya menceritakan pengalaman.

Kali saya mau menantang diri untuk menulis di blog ini saja dulu. Setidaknya yang membacanya kurang. 

Kalaupun ada, pembaca blog kadang lebih mengapresiasi tulisan pemula ketimbang netizen di media sosial.

***

Ilustrasi tahun baru 2024 (Sumber: freepik.com)
Ilustrasi tahun baru 2024 (Sumber: freepik.com).

DEMIKIAN catatan harian tentang menyambut tahun baru 2024. Terimakasih sudah membaca sampai selesai. Silakan tinggalkan jejak di kolom komentar agar kita bisa saling kenal.

Salam,

About the Author

Blogger pemula dari Makassar.

إرسال تعليق

Tinggalkan komentar di bawah ini dan bagikan pendapat Anda tentang artikel di atas.