Sistem Starter Konvensional

Sistem starter berfungsi sebagai mekanisme pemutar awal pada mesin agar mesin dapat hidup.
Dinamo Starter
Source Image: www.hyundai.com

SISTEM starter berfungsi sebagai mekanisme pemutar awal pada mesin agar mesin dapat hidup. Motor starter minimal harus dapat memutarkan mesin pada kecepatan minimum yang diperlukan untuk memperoleh pembakaran awal agar mesin dapat hidup.

Untuk mesin bensin 40–60 RPM dan untuk mesin diesel 80–100 RPM. Alasan mengapa mesin tidak akan hidup sampai kecepatan putarannya mencapai tingkat tertentu meliputi :

  • Bahan bakar tidak teratomisasi (berbentuk kabut) dengan baik pada putaran rendah.
  • Temperatur mesin yang terlalu rendah.
  • Karakteristik motor starter yang semakin rendah putarannya, semakin besar arus yang dibutuhkan.

Komponen Motor Starter

Komponen Motor Starter
Source image: Isuzu Training Canter 

1. Yoke Assy. Terdiri atas beberapa bagian yaitu:

  • Yoke. Berfungsi untuk menopang (memegang) pole core.
  • Pole core. Berfungsi untuk menopang field coil dan memperkuat medan magnet.
  • Field coil, yang berfungsi untuk membangkitkan medan magnet (kemagnetan).
  • Brush positif, yang berfungsi untuk menghubungkan arus dari field coil ke armature.

2. Armature Assy

Armature berfungsi untuk merubah energi listrik menjadi energi mekanik (gerak putar). Armature assy terdiri dari:

  • Armature coil
  • Armature core
  • Armature shaft
  • Commutator
  • Helical spline

3. Brush Holder & Brush Negatif

  • Brush holder berfungsi sebagai pemegang brush.
  • Brush negatif berfungsi untuk meneruskan arus dari armature coil ke massa.

4. Starter Clutch (Overrunning Clutch)

Starter clutch berfungsi meneruskan putaran armature ke ring gear flywheel. Juga mencegah terjadinya perpindahan putaran mesin (ring gear flywheel) ke armature. Starter clutch terdiri dari:

  • Outer barrel /clutch housing
  • Clutch roller
  • Inner barrel /inner race (disatukan dengan pinion gear)
  • Pinion gear
  • Spring
  • Spline tube

5. Magnetic Switch

Magnetic switch berfungsi untuk mendorong pinion gear berhubungan dengan flywheel. Selain itu juga memungkinkan arus yang besar dari battery mengalir ke motor starter (sebagai relay ). Magnetic switch terdiri dari:

  • Pull in coil
  • Hold in coil
  • Contact plate
  • Main terminal (terminal 30)
  • Connecting terminal (terminal C)
  • Plunger
  • Return spring
  • Stud bolt

6. Drive Lever

Drive lever berfungsi untuk menghubungkan stud bolt dengan starter clutch untuk menghasilkan pertautan pinion gear dengan ring gear yang halus dan effisien.

Cara Kerja Dinamo Starter

Cara kerja dinamo starter
Source image: Isuzu Training Canter 

1. Kunci kontak "start"

  • Aliran ArusBattery → IG switch → term 50 → hold in coil → massa
  • Battery → IG switch → term 50 → pull in coil → term C → field coil → armature → massa

Terjadi kemagnetan pada pull in coil dan hold in coil yang menarik plunger melawan tegangan return spring. Saat ini motor berputar lambat agar perkaitan gigi lembut.

Motor berputar lambat karena arus listrik yang ke motor starter harus melewati pull in coil.

2. Pinion Gear Berhubungan dengan Ring Gear Flywheel

Aliran arus:

  • Battery → IG switch → term 50 → hold in coil → massa
  • Battery → term 30 → contact plate → term C → field coil → armature → massa

Kemagnetan hanya terjadi pada hold in coil yang menahan plunger yang menghubungkan terminal 30 dan terminal C melalui contact plate, sehingga arus yang mengalir ke motor menjadi besar dan motor berputar dengan momen yang besar.

Pada pull in coil tidak terjadi kemagnetan karena tidak ada beda potensial.

3. Saat Kunci Kontak "On"

Aliran arus:

  • Battery → term 30 → contact plate → term C → pull in coil → hold in coil → massa
  • Battery → term 30 → contact plate → term C → field coil → armature → massa

Kemagnetan pada pull in coil dan hold in coil hilang karena saling meniadakan sehingga plunger kembali ke posisi semula terdorong oleh return spring. Arus yang ke motor terputus sehingga motor berhenti berputar.

3. Saat Kunci Kontak "On"

Sesaat setelah start mesin, pinion gear yang masih berputar karena gaya inertia dapat menyebabkan kerusakan bila terjadi hubungan antara pinion gear dengan ring gear. Untuk mencegah hal ini, motor starter tipe konvensional dilengkapi dengan mekanisme brake dengan konstruksi seperti diperlihatkan pada gambar di bawah.

Ketika return spring didalam magnetic switch menarik kembali pinion gear, brake spring menarik armature melawan brush holder. Bila brush holder telah menyatu dengan commutator end frame, armature akan segera berhenti berputar.(*)

*Sumber Materi: Isuzu Training Canter

About the Author

Blogger pemula dari Makassar.

Posting Komentar

Tinggalkan komentar di bawah ini dan bagikan pendapat Anda tentang artikel di atas.