BANYAK pengendara, baik motor maupun mobil, memilih berkendara di malam hari (night riding) karena lalu lintas lebih sepi dan udara lebih sejuk. Namun, night riding juga memiliki risiko yang lebih tinggi dibandingkan berkendara di siang hari.
Minimnya pencahayaan, kelelahan, dan potensi bahaya dari pengemudi lain yang kurang waspada membuat berkendara di malam hari menjadi lebih berisiko.
Agar tetap aman saat night riding, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko kecelakaan. Berikut adalah beberapa tips yang bisa diterapkan.
![]() |
Source Image: Ist. |
1. Pastikan Kendaraan dalam Kondisi Prima
Sebelum berkendara di malam hari, pastikan kendaraan dalam kondisi yang baik. Beberapa komponen yang perlu diperiksa meliputi:
Lampu utama dan lampu sein
Pastikan lampu depan, belakang, sein, dan lampu rem berfungsi dengan baik agar lebih mudah terlihat oleh pengendara lain.
Ban
Tekanan dan kondisi ban harus sesuai standar agar tetap stabil di jalanan. Ban yang aus bisa mengurangi daya cengkram dan meningkatkan risiko tergelincir.
Rem
Periksa sistem pengereman untuk memastikan tidak ada masalah, karena jarak pandang yang terbatas membutuhkan reaksi cepat dalam pengereman.
Pengecekan rutin sebelum berkendara bisa mengurangi kemungkinan insiden akibat kendaraan yang tidak prima.
2. Gunakan Perlengkapan Berkendara yang Sesuai
Saat night riding, menggunakan perlengkapan yang sesuai dapat meningkatkan keselamatan. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan:
Penggunaan helm dengan visor bening
Visor berwarna gelap atau smoke dapat mengurangi visibilitas di malam hari. Gunakan visor bening atau clear agar tetap bisa melihat dengan jelas.
Pakaian dengan elemen reflektif
Jaket atau perlengkapan dengan strip reflektif bisa membantu pengendara lain melihat keberadaan Anda di jalan.
Sarung tangan dan sepatu
Perlengkapan ini membantu memberikan kontrol lebih baik atas kendaraan dan melindungi tubuh dari cedera jika terjadi kecelakaan.
Perlengkapan yang tepat tidak hanya meningkatkan kenyamanan tetapi juga keselamatan saat berkendara di malam hari.
3. Pastikan Pencahayaan yang Maksimal
Visibilitas menjadi tantangan utama saat night riding. Oleh karena itu, optimalkan pencahayaan dengan cara berikut:
Gunakan lampu jauh dengan bijak
Lampu jauh bisa membantu penerangan di jalan yang minim lampu, tetapi jangan gunakan saat ada kendaraan dari arah berlawanan karena bisa menyilaukan pengendara lain.
Tambahkan lampu tambahan jika perlu
Beberapa pengendara motor menambahkan lampu LED tambahan untuk meningkatkan pencahayaan, terutama di area yang minim penerangan.
Bersihkan kaca helm dan lampu kendaraan
Kotoran atau embun dapat mengurangi efektivitas pencahayaan. Bersihkan secara rutin agar tetap jernih.
Pencahayaan yang baik membantu meningkatkan visibilitas dan menghindari potensi kecelakaan.
4. Berkendara dengan Kecepatan yang Aman
Berkendara di malam hari membutuhkan kewaspadaan ekstra, terutama dalam mengatur kecepatan. Berikut hal yang perlu diperhatikan:
Kurangi kecepatan di jalan gelap
Karena jarak pandang terbatas, berkendaralah dengan kecepatan yang lebih rendah agar lebih mudah bereaksi terhadap situasi mendadak.
Jaga jarak dengan kendaraan lain
Memberikan ruang ekstra dengan kendaraan di depan bisa memberikan waktu lebih banyak untuk mengantisipasi kondisi jalan.
Waspada terhadap jalan berlubang atau licin
Kondisi jalan yang tidak terlihat jelas di malam hari bisa menjadi bahaya, terutama di jalan yang belum dikenal.
Mengontrol kecepatan dengan baik bisa membantu mengurangi risiko kecelakaan yang tidak diinginkan.
5. Hindari Mengemudi Saat Mengantuk atau Lelah
Salah satu penyebab utama kecelakaan di malam hari adalah kelelahan pengemudi. Untuk menghindari risiko ini:
Pastikan istirahat yang cukup sebelum berkendara
Jangan paksakan berkendara jika merasa mengantuk. Jika perjalanan jauh, usahakan tidur cukup sebelum berangkat.
Berhenti sejenak jika lelah
Jika mulai merasa lelah, segera cari tempat istirahat untuk berhenti sejenak dan meregangkan tubuh.
Gunakan teknik berkendara defensif
Waspadai pengendara lain yang mungkin dalam kondisi lelah atau mengantuk. Jika melihat kendaraan yang melaju tidak stabil, lebih baik menjaga jarak.
Mengemudi dalam kondisi prima bisa mengurangi risiko kecelakaan akibat hilangnya konsentrasi.
6. Waspada terhadap Pengemudi Lain yang Tidak Disiplin
Di malam hari, risiko bertemu dengan pengemudi yang ugal-ugalan atau dalam pengaruh alkohol lebih tinggi. Untuk mengantisipasi hal ini:
Jaga jarak aman dengan kendaraan lain
Hindari berkendara terlalu dekat dengan kendaraan yang menunjukkan tanda-tanda tidak stabil atau tidak disiplin.
Perhatikan kendaraan di sekitar
Jika melihat kendaraan yang melaju zig-zag atau lampu yang tidak menyala, segera menjauh untuk menghindari risiko tabrakan.
Gunakan klakson atau lampu sein dengan benar
Jika merasa pengendara lain tidak melihat Anda, gunakan klakson atau lampu sein untuk memberi tanda keberadaan Anda.
Berkendara defensif dan waspada terhadap pengendara lain sangat penting untuk keselamatan di malam hari.
![]() |
Source image: Ist. |
Night riding memang memiliki risiko lebih tinggi dibandingkan berkendara di siang hari, tetapi dengan persiapan dan kehati-hatian yang tepat, risiko tersebut bisa diminimalkan.
Pastikan kendaraan dalam kondisi prima, gunakan perlengkapan berkendara yang sesuai, optimalkan pencahayaan, serta berkendaralah dengan kecepatan aman dan kondisi tubuh yang fit.
Dengan menerapkan langkah-langkah ini, berkendara di malam hari bisa lebih aman dan nyaman. Tetap waspada, patuhi aturan lalu lintas, dan selalu utamakan keselamatan di jalan.(*)