Ketika Pemuda Jomblo Menghadiri Undangan Pernikahan Keluarganya

Hak seorang muslim terhadap muslim lainnya itu ada enam. Salah satunya adalah jika diundang, hendaknya memenuhi undangan tersebut.

Kampung Bonti

KEMARIN saya kembali pulang kampung ke tanah kelahiran di Kampung Bonti, Balocci, Kabupaten Pangkep. Tujuanku adalah menghadiri undangan pernikahan salah seorang keluarga.

Menghadiri undangan, dalam Islam adalah hak. Seperti yang disebutkan dalam sebuah hadis. Hak seorang muslim terhadap muslim lainnya ada enam. Salah satunya: jika diundang, hendaknya memenuhi undangan tersebut.

Selain memenuhi hak seperti yang disebutkan dalam hadis, ada kebahagiaan tersendiri yang rasanya tak ternilai dengan materi ketika menghadiri undangan keluarga di kampung halaman. Apalagi kalau yang mengundang adalah keluarga dekat.

Pada momen seperti ini, keluarga dari berbagai daerah di perantauan berkumpul di satu tempat yang selalu dirindukan: kampung halaman.

Baca Juga:

Di sinilah waktunya bertemu dengan keluarga yang lama tidak bertemu. Ada yang berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun baru ketemu lagi.

Kadang juga bertemu keluarga baru yang belum pernah ketemu sama sekali sebelumnya. Seperti anak om yang lahir di perantauan misalnya. Atau sepupu yang menikah di pulau seberang. Dan banyak keluarga baru lainnya yang bisa jadi pada momen seperti ini pertama kali bertegur sapa.

Kemudian yang juga kadang tidak disangka-sangka, momen seperti ini jadi awal pertemuan dengan jodoh bagi pemuda jomblo seperti saya. Ehh. Ups. Siapa tau toh.🤭

Karena di momen seperti ini, banyak om-om atau tante-tante punya pertanyaan template yang sudah bisa ditebak. Sekarang apa pekerjaannya? sudah menikah atau belum? anaknya sudah berapa? dan seterusnya dan seterusnya.

Untung baik kalau ada yang bilang, "anak tante yang gadis itu juga sampai sekarang belum ketemu jodohnya."

Kemudian keluarga jauh lainnya bilang, "anak om, i-Mawar (seumpama) sudah selesai kuliah. Tinggal tunggu jodohnya datang melamar."

Pernyataan seperti ini bisa jadi yang diharapkan untuk menangkis serangan pertanyaan template yang sudah ketebak itu. Tapi sayang, yang 'untung baik' itu jarang sekali terjadi.

Dari perjalanan memenuhi undangan pernikahan kemarin, saya hanya bertemu keluarga yang lama tidak bertemu. Kemudian bertemu keluarga yang memang baru pertama kali bertemu.

Kalau yang 'untung baik' itu sepertinya belum beruntung. Mungkin di lain waktu. haha. Ngarep😀🤦

About the Author

Blogger pemula dari Makassar.

Posting Komentar

Tinggalkan komentar di bawah ini dan bagikan pendapat Anda tentang artikel di atas.